
SIAK (PR)- Pujakesuma Kabupaten Siak mengecam arogansi pemilik saham PT SSL ketika bernegosiasi perihal konflik berkepanjangan, dan mendukung penuh langka--langkah yang diambil Bupati Siak.
Ketua Pujakesuma Siak Rajianto mengatakan, seharusnya PT SSL seharusnya perusahaan berinvestasi yang humanis dengan masyarakat tempatan, Rabu (27/8/2025).
"Seharusnya pihak pemegang saham mengedepankan rasa kekeluargaan dan berinvestasilah yang humanis dengan masyarakat tempatan, kembalikan kekayaan Siak untuk masyarakat Kabupaten Siak," tutur Rajianto.
Rajianto menegaskan Pujakesuma Siak mendukung penuh langkah-langkah Bupati Siak, demi menjaga marwah pemerintah Kabupaten Siak.
"Sebagai perusahaan yang menumpang untuk beroperasi di daerah Siak, harus menghargai dan menghormati tuan rumah. karena dimana bumi dipijak disanalah langit dijunjung. Selagi yang dilakukan oleh Bupati Siak itu tidak melanggar dan melangkahi aturan yang ada, kami pasti akan dukung penuh kebijakan Bupati, demi warga Siak," tegas Rajianto.
Pujakesuma Siak meminta agar Menteri kehutanan RI mengevaluasi atau mencabut Izin PT SSL.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Siak Dr Afni Z menyatakan akan mengusulkan pencabutan izin operasional PT SSL kepada pemerintah pusat. Langkah tersebut ditempuh setelah upaya negosiasi damai antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak perusahaan dinilai menemui jalan buntu.
Afni mengungkapkan, dirinya baru saja bertemu langsung dengan pemilik saham PT SSL yang disebut berpengalaman di bisnis akasia dan merupakan pemasok untuk salah satu perusahaan konsesi terbesar di Riau. Namun, pertemuan yang diharapkan menjadi ruang dialog tersebut hanya berlangsung sekitar sepuluh menit.
“Pertemuan itu berubah menjadi adu argumen. Pihak perusahaan memperlihatkan sikap yang arogan dan tidak menghargai marwah Negeri Siak. Akhirnya pertemuan bubar tanpa hasil,” ujar Afni, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, sejak dua bulan terakhir pemerintah daerah telah berupaya mencari jalan tengah agar konflik lahan antara PT SSL dan masyarakat tidak semakin meluas, khususnya di kawasan Tumang dan sekitarnya. Namun, sikap perusahaan dinilai tidak menunjukkan iktikad baik.***
Laporan : Eka
TAGS:
Daerah